Wednesday, November 18, 2015

5 Stages Of a Business



Di dalam kehidupan, bisnis dan karir akan selalu terjadi siklus. Ada saatnya di atas atau ada saatnya di bawah. Menurut Johann B. Nurtanio (Presdir Raywhite Indonesia) ada 5 tahapan yang terjadi (5 Stages of a Business) bagi Agent Property Profesional. Kelima tahapan tersebut adalah :

1.      Growth Stage (Tahap Bertumbuh).

Selesai training Agent Property yang baru penuh dengan semangat. Keterampilan yang masih kurang tidak menghalangi langkahnya. Kesalahan dan penolakan tidak membuatnya menyerah. Kemauan yang tinggi dan keinginan belajar yang besar membawa kemajuan pada Agent Property baru itu. Appointment demi appointment diperolehnya. Presentasi dan presentasi terus dilakukan. Akhirnya berbuah listing dan transaksi. Komisi mulai mengalir dalam kantongnya. Motivasinya semakin besar. Prestasi semakin bagus.

Adapun ciri-ciri karakter Agent Property pada masa ini adalah :

·         Energi tinggi
·         Antusias
·         Mendengarkan dan melaksanakan apa yang disarankan dalam Traning
·         Sikap positif
·         Bersemangat
·         Berhasil dalam waktu singkat
·         Bekerja dengan waktu yang lebih panjang
·         Kerja keras tapi tidak dengan cara efektif
·         Sadar bahwa banyak yang harus dipelajari
·         Melihat pemikiran orang lain sebagai sesuatu yang baru

2.      Complacency  Stage (Tahap Sukses atau Puas).

Agent Property masuk dalam tahap sukses. Motivasi yang tinggi, antusias yang besar. Optimisme tinggi, sikap yang positif. Servis pada pelanggan yang baik. Semua itu membuat prestasi Agent Property terus meningkat. Situasi bisnis property yang mendukung akan membuat penghasilan komisi melambung. Proyek property terus mengalir membuka peluang sukses yang lebih besar.

Adapun ciri-ciri karakter Agent Property pada masa ini adalah :

·         Mulai mengambil jalan pintas
·         Busines terlihat OK tetapi terlalu banyak yang harus dilakukan
·         Tidak mempersiapkan sebaik mungkin seperti dulu
·         Mulai mengasumsi apa kebutuhan atau keinginan orang
·         Mulai mempunyai pengetahuan tetapi tidak secara keseluruhan
·         Mengimplementasikan sedikit traning dibandingkan dengan semua yang seharusnya dilakukan.
·         Mulai office gosip dan politik
·         Tidak belajar bagaimana membagi waktu antara kerja dan bermain
·         Mau untuk bekerja efektif tetapi tidak tahu bagaimana caranya.

3.      Decline Stage (Agent Property Menurun / Jenuh)

Ada saatnya masa booming, ada pula saatnya masa surut. Bisnis properti juga sama. Agent Property mulai merasakan penurunan penghasilan. Inilah tahapan kejenuhan. Periode yang dialami semua Agen Properti. Bagaimana sikap Agent Property, sikapnya sangat mempengaruhi prestasinya. Bisa bertahan atau menurun. Ini saat kehilangan kepercayaan dan kekuatan dari Agent Property.

Adapun ciri-ciri Agent Property pada masa ini adalah :

·         Disiplin mulai berkurang
·         Tidak begitu antusias dengan apa yang dikerjakan.
·         Standar-standar kerja mulai turun.
·         Mulai membuat alasan untuk kesalahan yang dibuat.
·         Bertanya pertanyaan yang negatif.
·         Mulai jarang hadir ke kantor
·         Menjadi reaktif dibandingkan proaktif
·         Mulai tidak bisa diandalkan oleh pelanggan dan teman sekerja.
·         Mulai kehilangan arah.



4.      Resignation Stage ( Agent Property Mengundurkan Diri).

Tidak banyak Agent Property yang mampu meninggalkan masa jenuh, disegarkan kembali dan sukses. Agent Property yang tidak berhasil mengatasi kejenuhan akan masuk pada tahapan lesu. Motivasinya sudah sangat rendah. Keinginan belajar tidak ada. Pengetahuannya sudah ketinggalan. Keterampilannya sudah merosot. Sikapnya semakin negatif terhadap bisnis properti maupun pada diri sendiri.

Adapun ciri-ciri karakter Agent Property pada masa ini adalah :

·         Menyalahkan orang lain dan keadaan selain dirinya.
·         Tidak respek dengan diri sendiri dan orang lain.
·         Menjadi sangat reaktif.
·         Akan melakukan apapun juga untuk membuat orang-orang tumbuh tidak  berkembang.
·         Tidak ada rencana kerja, disiplin maupun tujuan.
·         Malas.
·         Akan menutupi kemalasan mereka dengan cerita-cerita atau hal-hal yang tidak benar.
·         Tidak ada kebangaan dalam diri mereka, kantor maupun grup.
·         Tujuannya sangat lemah dan kalaupun ada sangat selfish.
·         Mulai mengkritik dan membicarakan kantor dari belakang.
·         Mereka percaya bahwa mereka mengetahui segalanya.

5.      Ongoing Dynamic Stage

Pada masa jenuh itu Agent Property perlu memperbaharui diri. Mengikuti training, mendapatkan pengetahuan terbaru. Meningkatkan hubungan dengan pelanggan. Melatih keterampilan baru yang lebih memenuhi syarat. Menggunakan tehnologi untuk mempercepat, mempermudah dan memuaskan pelanggan. Selalu Berpikir Kedepan, sebagian Agent Propertymselalu mengenang masa mudah. Jualan mudah. Pembeli banyak, penjual mudah dinego. Melihat keadaan kedepan yang sulit, membuat Agent Property selalu menoleh ke masa lalu. Segeralah mengubah orientasi.

Adapun ciri-ciri karakter Agent Property pada masa ini adalah :

·         Secara Absolut memutuskan bahwa mereka mau untuk berkembang dengan bisnis mereka.
·         Bertanya dan Challenge dengan pertanyaan-pertanyaan positif :
       1.        Apa yang benar-benar mereka ingin capai?
       2.        Mengapa mereka ingin capai?
       3.        Perubahan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
       4.        Pengorbanan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
       5.        Dengan siapa mereka harus bergaul dan siapa yang harus dijauhi.
·         Menetapkan diri sendiri standar-standar dan ekspektasi-ekspektasi yang tinggi dan terhadap orang lain.
·         Sangat disiplin dengan rutinitas sehari-hari.
·         Bangga dengan apa yang mereka yakini dan kepada siapa mereka bekerja.
·         Seimbang antara hal pribadi dan pekerjaan.
·         Bekerja sesuai dengan apa yang direncanakan.
·         Merubah persentase push business ke pull business.
·         Membuat diri mereka dapat dipercaya.
·         Bekerja keras dan pintar (efektif).
·         Mengetahui banyak tetapi senang mempelajari lebih banyak lagi.

Emosi Yang Terkontrol, dalam situasi apapun Agent Property harus mengontrol emosi. Kondisi kerja Agent Property yang lebih banyak di lapangan mudah memicu emosi negatif. Bertemu dengan bermacam karakter prospek / pelanggan. Suasana hati prospek dan pelanggan yang bermacam-macam dan berubah-ubah, mudah meningkatkan suhu kepala. Gagasan baru yang kreatif, tantangan dalam pesaingan yang semakin ketat, menuntut pelayanan kreatif dari Agen Properti. Ide baru bisa diperoleh dari training, seminar, buku dan mencoba hal-hal baru. Teruslah berubah menjadi lebih baik.

Antusias, semangat yang tidak mudah dipatahkan harus ada. Kata Antusias dari kata En dan Theos artinya Tuhan ada di dalam. Benar-benar menggambarkan semangat yang harus ada dalam diri Agent Property. Rasa Optimis Yang Tinggi, menghadapi perubahan yang terus terjadi dalam bisnisnya, Agent Property harus tetap optimis. Tanpa optimisme akan mengganggu kualitas pelayanan yang diberikan pada pelanggan. Akibatnya kekecewaan dan kemarahan pelanggan yang didapat.

No comments:

Post a Comment