KPR adalah singkatan dari
Kredit Pemilikan Rumah. Ini
adalah fasilitas untuk membeli rumah dengan kredit pada bank. Prinsip KPR
adalah Bank membiayai terlebih dahulu biaya pembelian atau pembangunan rumah,
dan dana untuk membayar balik dilakukan dengan cicilan tersebut.
Bagaimana cara untuk
mendapatkan KPR?
KPR biasanya bisa
dimulai, setelah tersedia dana sekitar 30% dari harga rumah, tergantung dari
kebijakan bank. Sebelum KPR disetujui, pembeli akan diminta untuk melengkapi
persyaratan untuk mengambil KPR. Selain itu Anda juga harus telah mengetahui
keberadaan dan kondisi rumah yang akan Anda beli. Informasi sangat penting
lainnya adalah perbandingan fasilitas KPR dari bank-bank pemberi kredit.
Biasanya bila Anda sudah menemui pihak developer, mereka telah memiliki
hubungan dengan bank tertentu untuk menyediakan KPR. Sesuaikan KPR dengan
kebutuhan Anda, terutama yang memberikan fasilitas yang lebih atau menarik,
serta dari pihak-pihak yang dapat diandalkan.
Apakah Bank Anda memiliki
hubungan dengan developer yang bersangkutan, karena bila ya, maka mungkin saja
Anda bisa memperoleh keuntungan yaitu subsidi bunga. Bagaimana sistem bunganya,
apakah fix atau berubah dalam jangka waktu tertentu (apakah cicilan bisa
berubah nilai nominalnya), fee apa saja yang harus dibayarkan dalam proses
berjalan KPR tersebut. Apa keunggulan fasilitas KPR dibandingkan fasilitas KPR
dari bank lain, karena masing-masing bank memberikan fitur berbeda untuk
menarik konsumen.
Bila Anda bekerja pada
institusi pemerintah, misalnya Pegawai Negeri Sipil atau TNI, atau Polri, ada
kemungkinan terdapat pilihan KPR yang telah bekerjasama dengan instansi Anda.
Fasilitas yang tersedia misalnya subsidi uang muka, sehingga lebih ringan bagi
Anda.
Bank akan menyeleksi baik
dari pihak konsumen yang akan mengajukan KPR, dan menyeleksi pengembang yang mengembangkan
sebuah perumahan, atau menyeleksi pihak yang terkait dengan pemberian KPR
tersebut. Biasanya Bank akan menyeleksi pihak konsumen berdasarkan track record
atau kemampuan konsumen tersebut, karena itu dibutuhkan informasi tentang
pemasukan konsumen, yang biasanya sepertiga dari pemasukan harus bisa
dibayarkan untuk KPR, dan terdapat batasan umur maksimal sekitar 55 tahun untuk
karyawan. Pihak developer juga diseleksi untuk melihat bagaimana mereka
memberikan janji tentang fasilitas dan surat-surat yang diperlukan.
Bila Anda sudah yakin
akan pilihan rumah dan bank pemberi KPR Anda, kunjungi bank tersebut dan
mintalah informasi pengajuan KPR. Biasanya bank akan memberikan persyaratan
diatas. Setelah persyaratan Anda bawa ke bank, biasanya akan diadakan
wawancara. Bila wawancara disetujui, Anda dapat membayarkan uang muka pembelian
rumah ke developer dan menunggu keluarnya SPPK (surat persetujuan perjanjian
kredit).
Langkah selanjutnya
adalah menemui notaris untuk menandatangani akta kredit dan mengurus
sertifikat, lalu tahap selanjutnya adalah penyerahan kunci. Sertifikat Anda
masih ditahan Bank sampai Anda melunasi semua cicilan kredit.
Bank-bank mana saja yang
memberikan KPR?
Jawabannya bermacam-macam
sekali, Anda bisa pilih dan bandingkan. Bila sudah menjadi nasabahnya, ada
kemungkinan Anda akan diberi beberapa tawaran yang menarik sehingga Anda
mengambil KPR lewat bank Anda.
Bank-bank tersebut antara
lain :
•Bank Mandiri - KPR Graha
Mandiri
•Bank Muamalat - KPR
Muamalat
•BCA - KPR BCA
•BII - KPR BII
•BNI - BNI KPR
•BRI - KPR BRI
•BTN - KPR Griya Utama
•dan lain-lain.
KPR saat ini telah
berkembang, tidak saja untuk membeli rumah, namun juga menyewa dan membangun
rumah diatas tanah yang telah ada. Misalnya kita membangun rumah diatas tanah
yang dimiliki, setelah perhitungan pada akhir pembangunan, misalnya dana kurang
mencukupi, kita bisa mencoba mengambil KPR untuk meneruskan pembangunan rumah
kita sampai selesai dan menurut persyaratan yang diajukan bank.
Banyak cara untuk membeli
rumah. Anda bisa menabung khusus untuk membeli rumah. Bisa pula diawali dengan
cara berinvestasi tanah untuk melipatgandakan uang, atau bahkan jika Anda
memiliki kemampuan untuk kredit rumah, sebenarnya Anda bisa membeli rumah
dengan cara tunai atau cash. Namun demikian, salah satu cara paling umum agar
bisa mendapatkan rumah adalah dengan cara kredit rumah. Kredit kepemilikan
rumah menjadi produk yang paling banyak dicari masyarakat. Dan pihak bank
dengan jeli melihat peluang ini.
Oleh karena itu, jika
dahulu masyarakat hanya mengetahui KPR BTN, kini ada banyak bank yang sudah
dikenal sebagai penyalur KPR. Misalnya: KPR Mandiri, KPR BRI, KPR BNI, KPR Bank
Permata, dan lainnya.
Untuk tipe rumah 70 ke
atas, besarnya kredit yang bisa didapatkan sebesar 70% dari harga rumah. Sedangkan
untuk tipe rumah di bawah tipe 70 ke bawah, maka besarnya kredit bisa mencapai
80% hingga 90% dari harga rumah.
Keuntungan
Membeli Rumah Dengan KPR
Membeli rumah dengan cara
kredit KPR sebenarnya memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut diantaranya
adalah :
1. Biaya Ringan
Ya, dengan KPR biaya
pembelian rumah relatif lebih ringan. Kita hanya perlu menyiapkan dana awal
yang besarnya kurang lebih 30% dari harga rumah. Bandingkan jika harus membeli
rumah dengan tunai. Anda perlu dana yang besar. Tidak semua orang bisa
melakukannya. Oleh karenanya cita-cita membeli rumah bisa terbantu dengan cara
kredit rumah.
2.
Langsung Dihuni
Anda bisa langsung
menghuni rumah hanya dengan bermodalkan uang muka saja. Sedangkan sisanya bisa dicicil
selama beberapa tahun. Hal ini membantu beban finansial Anda.
3.
Terbantu Inflasi
Meskipun di tahun-tahun
awal, cicilan atau angsuran mungkin terasa berat namun seiring berjalannya
waktu, besarnya cicilan akan terasa lebih ringan. Hal ini karena adanya unsur
inflasi. Ketika saat ini rata-rata angsuran rumah mencapai 1 hingga 5 juta,
beberapa tahun yang lalu angsuran rumah hanya 300 ribu. Nilai tersebut sangat
kecil untuk saat ini.
4.
Legalitas
Legalitas rumah lebih
terjamin. Kenapa? Karena bank benar-benar memperhatikan masalah legalitas rumah
yang dikaitkan dengan pembiayaan KPR.
5. Sumber Uang
Anda bisa menjadikan
rumah sebagai income generataur. Salah satu cara paling mudah adalah dengan
mengontrakannya. Bisa secara keseluruhan atau hanya menyewakan kamarnya saja.
Semua itu tergantung kondisi. Dengan adanya pemasukan tersebut, akan membantu
Anda dalam mengangsur cicilan.
5.
Harga Senantiasa Naik
Harga rumah selalu naik
dari waktu ke waktu. Itulah sebabnya membeli rumah, baik tunai maupun kredit, termasuk
sebagai bentuk investasi. Memang, kenaikan harga properti jauh lebih tinggi
dibandingkan misalnya dengan investasi emas. Bila Anda sudah melunasinya, Anda
bisa mendapatkan rumah kedua dengan suatu teknik tertentu.
Persiapan
Pengajuan KPR
Apa saja yang harus kita
bila ingin mengajukan kredit rumah melalui KPR?
1. Tentukan
Rumah Yang Akan Dibeli
Carilah rumah yang paling
tepat. Misalnya dekat dengan tempat kerja, dengan pusat pendidikan, atau
kegiatan ekonomi. Semua itu tergantung rencana masa depan Anda. Jika Anda ingin
membuka usaha dagang, tentu saja rumah di dekat pasar merupakan pilihan
terbaik. Atau jika ingin membuka usaha rumah makan atau kos-kosan untuk
mahasiswa, sedapat mungkin dapatkan rumah dekat pusat pendidikan.
2. Sesuaikan Harga
Rumah Dengan Income
Ini sangat penting.
Karena akan menentukan lancar tidaknya angsuran Anda. Jangan sampai memberikan
informasi yang salah ke pihak bank. Misalnya dengan menaikan slip gaji, padahal
gaji Anda tidak mencapai angka tersebut. Karena, tidak sedikit orang yang
akhirnya menunggak lantaran kekuatan menyicilnya tidak sesuai dengan harga
rumah. Besarnya angsuran adalah 1/3 dari gaji atau pemasukan Anda.
3.
Berkonsultasi Dengan Pihak Bank
Ini merupakan langkah
awal berkenaan dengan hubungan Anda dengan pihak pemberi KPR. Ungkapkan
keinginan Anda dan tanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan kredit rumah.
Tanyakan pula apa saja fasilitas dan berbagai kemudahannya.
4. Ambil KPR
Bersubsidi, Jika Perlu
KPR bersubsidi memiliki
selisih yang cukup jauh dengan KPR non-subsidi. Jika memang Anda tergolong
konsumen yang memenuhi syarat untuk KPR bersubsidi, sebaiknya ambil KPR jenis
ini.
5. Investasi
Untuk Biaya Awal
Investasikan uang Anda
untuk biaya awal, termasuk biaya DP dan hal-hal lainnya. Dengan
menginvestasikan uang Anda, baik dalam saham maupun instrumen lainnya, uang
Anda akan berlipat secara lebih cepat. Bahkan, Anda bisa membeli rumah secara
tunai dari hasil investasi tersebut. Sebagian orang menginvestasikan uang di
saham. Dalam 5 tahun, hasil investasi saham tersebut cukup untuk membeli secara
tunai.
Namun jika hanya menabung
dalam jangka waktu 5 tahun agar dapat mengumpulkan uang DP, maka tidak akan
terkejar. Sebab harga rumah sudah semakin tinggi dalam rentang 5 tahun
tersebut. Cara lainnya adalah investasi di tanah. Saya sendiri sudah
membuktikan bagaimana berinvestasi di tanah memberi banyak keuntungan. Dengan
investasi tanah ini pula Anda bisa membeli berbagai barang lain yang cukup
mahal tanpa harus kredit. Cara Investasi Tanah Agar Hasil Berlipat Ganda adalah
teknik yang memperhatikan faktor-faktor pengungkit harga. Sehingga dalam waktu
singkat, 3 tahun, Anda mendapatkan keuntungan besar.
6. Menabung
Menabung adalah cara awal
untuk mendapatkan modal. Begitu pula dalam membeli rumah, mau tidak mau Anda
harus membiasakan diri menabung.
Syarat
KPR Dan Proses
Siapkan beberapa dokumen
untuk mengajukan kredit rumah. Dokumen-dokumen di bawah ini merupakan syarat
KPR.
Syarat-Syarat
untuk pengajuan KPR biasanya sebagai berikut :
1. Fotokopi KTP suami/istri
2. Akta nikah/cerai
3. Fotokopi kartu keluarga (KK)
4. Surat keterangan belum memiliki rumah (untuk
beberapa daerah saja)
5. Pas foto suami/istri 3x4
6. Dokumen untuk KARYAWAN
7. Slip gaji asli (berstempel perusahaan)
8. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
9. Buku rekening tabungan selama 3 bulan terakhir
10. Hal tersebut berlaku pula untuk pegawai honorer,
misalnya guru honorer.
11. Dokumen untuk WIRASWASTA
12. Fotokopi SIUP
13. NPWP
14. Catatan Rekening Bank
15. Surat Izin Praktek (untuk profesional)
16. Slip transaksi perusahaan
Catatan: Biasanya pihak
developer akan membantu mengurus berbagai dokumen di atas seandainya Anda
wiraswasta namun belum memiliki dokumen-dokumen tersebut.
Akad
Apabila disetujui, proses
selanjutnya adalah tahap akad.
1. Melunasi BPHTB (Bea Peralihan Hak Atas Tanah dan
Bangunan) 5% dari harga jual rumah.
2. Asuransi
3. Provisi Kredit
4. Asuransi properti
5. Biaya notaris untuk pengikatan jual beli
Jenis-Jenis KPR
Jenis KPR untuk kalangan
penghasilan rendah adalah :
1. KPR Bersubsidi
KPR bersubsidi merupakan
program pemerintah untuk membantu masyarakat agar bisa membeli rumah. KPR ini
biasanya untuk masyarakat dengan pemasukan sekitar 3 dan 3.5 juta/bulan. KPR
BTN ini tertuang dalam skema yang dikenal dengan FLPP, yaitu Falisilitas
Likuiditas Pembiayaan Perumahan.
KPR BTN subsidi sangat
membantu masyarakat. Bila Anda memang berada di golongan dengan pendapatan yang
disyaratkan, sebaiknya mengambil KPR jenis ini. KPR subsidi diperuntukan semua
lapisan masyarakat dengan bunga mengikuti BI rate.
2. KPR Komersil
Jenis KPR ini
diperuntukan untuk seluruh lapisan masyarakat. KPR ini dapat membantu
masyarakat untuk bisa membeli properti. Dengan cara mencicil, masyarakat merasa
ringan dalam mendapatkan rumah dan sejenisnya. Selama masa mengangsur, hak
milik berada di tangan bank sampai konsumen melunasinya. Oleh karena itu sangat
penting menjaga kelancaran dalam mengangsur.
3. KPR Syariah
Jenis KPR ini memiliki
angsuran flat.
Ciri-ciri lainnya:
·
Untuk kredit
kepemilikan rumah, ruko, apartemen, rukan.
·
Tenor 1 sampai
15 tahun.
·
Tidak ada
denda apabila terjadi keterlambatan.
·
Menggunakan
akad murabahah (jual-beli).
Tips Agar
KPR Lancar
Mengangsur selama 10 atau
15 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Oleh karenanya perlu kedisiplinan agar
angsuran KPR lancar. Jangan sampai menunggak, apalagi rumah tersita oleh bank.
Karena Anda mendapat kerugian besar. Pertama, uang Anda yang sudah dikeluarkan
selama itu melayang percuma. Kedua, nama Anda masuk dalam black list bank.
Berikut ini tips agar
angsuran KPR berjalan lancar.
1. Pandai Mengatur Keuangan.
Mengatur keuangan rumah
tangga merupakan kunci terpenting agar kewajiban-kewajiban seperti angsuran
rumah bisa terpenuhi. Pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting ditekan
seminimal mungkin. Barang-barang konsumtif dikurangi. Dan hanya membeli
barang-barang yang diperlukan.
2.
Prioritaskan Angsuran
Yakni dengan membayar
tepat waktu. Menunggak merupakan awal dari kebiasaan buruk. Karena menunggak
sebulan atau dua bulan membuat Anda merasa berat. Agar lebih mempermudah
pembayaran, gunakan fasilitas perbankan seperti auto debet. Kelancaran membayar
angsuran kredit rumah baik secara psikologi maupun finansial. Pikiran Anda
tidak akan terbebani oleh tunggakan sehingga tidak mengganggu konsentrasi
kerja.
3. Kuatkan
Keinginan Lunas Dini
Menguatkan keinginan
dengan sendirinya menjadikan Anda memperioritaskan pemasukan demi pelunasan.
Uang kenaikan gaji, bonus, dan sejenisnya bisa dialokasikan untuk pelunasan.
4. Tambah
Penghasilan
Jika memungkinkan
sebaiknya Anda meningkatkan penghasilan. Entah dari bisnis maupun dari hal
lainnya. Jangan pernah menyepelekan penghasilan sampingan, meskipun kecil.
Tips Membeli Rumah KPR
Agar pengajuan KPR
diterima, Anda harus memenuhi syarat-syarat KPR itu sendiri.
1.
Lengkapi dokumen
Usahakan memiliki laporan keuangan yang baik; yakni adanya pemasukan rutin
di saldo tabungan Anda.
2.
Siapkan mental ketika wawancara.
Dan agar tidak kecewa dengan kualitas bangunan, sebaiknya lakukan hal
berikut ini.
3.
Cek kondisi bangunan dalam kondisi "mentah."
Pahami hal-hal berkaitan dengan konstruksi: campuran semen dan pasir,
tinggi pondasi, besarnya besi yang yang dipakai, dansebagainya. Jika memungkinkan, minta untuk peningkatan
mutu. Biasanya dengan menambah biaya atau menyediakan material bangunan.
Tips jika
KPR Ditolak
Tips jika Kredit
Kepemilikan Rumah yang kita ajukan ditolak..
1. Tetaplah berbesar hati dan tidak emosi.
Tanyakan kepada pihak bank. Alasan-alasan apa saja yang menjadi keberatan bank menolak permohonan KPR kita. Memang tidak menjadi kewajiban bank untuk menerangkan alasan penolakannya. Namun jika pihak bank dalam hal ini marketingnya (bank menyebut morgate marketing) masih berniat untuk membantu kita mereka akan kemukakan. Kita perlu tanggapi niat baik bank ini dan penuhi kekurangannya. Biasanya seputar harga asset yang tidak cover pinjaman, dokumen kurang lengkap atau bisa jadi bank sedang dalam load permohonan kredit yang tinggi sehingga tidak dapat segera mengerjakan. Bagi bank mereka terikat standar pelayanan kepada nasabahnya. Beberapa marketing bank lebih cenderung menolak dengan halus permohonan calon debiturnya daripada terganjal syarat-syarat layanan ini kepada calon debitur lainnya karena kelebihan permohonan. Jika ini alasannya sampaikan saja, apakah masih ada marketing lain yang dapat membantu. Syaratnya selesaikanlah dengan diskusi yang baik, karena kita akan mendapatkan hasil yang baik dengan tanpa emosi.
2. Lihat dan hitung asset yang akan
dijaminkan.
Lihat asset kita dan lingkungan sekitar asset. Bank memberikan syarat kepada asset yang layak menjadi jaminan. Syarat itu diantaranya tidak dekat dengan SUTTET, tidak dekat dengan pekuburan umum, tidak dekat dengan rumah ibadah, tidak dekat dengan sungai atau di bantaran sungai, dengan rel kereta api, jalan akses dapat dilalui mobil berpapasan dan beberapa syarat lainnya. Ini memang logis karena bank mengatur resiko jika asset ini menjadi asset yang diambil bank saat debitur macet membayar angsurannya. Proses penjualan kembali harus dapat cepat sehingga kerugian bank atas kredit macet dapat ditekan atau dihindari.
Hitung asset kita apakah cukup dengan plafon kredit yang diajukan bank. Rata-rata pembiayaan bank adalah 70-80% dari asset yang dijaminkan. Artinya kita harus sediakan 20-30% nilai asset itu sebagai uang muka pembelian. Ingat bank tidak memberikan pembiayaan kepada calon debitor tidak bermodal. Baik kepada developer (rumah baru) atau kepada penjual rumah (rumah second) bank mensyaratkan adanya uang muka.
3. Menatap kedalam melihat kemampuan kita.
Besar pasak daripada tiang. Hal ini adalah yang tidak diinginkan bank kepada calon debiturnya. Maka mereka mensyaratkan bahwa angsuran perbulan tidak melebihi 30-35% pendapatkan kita. Jika kita memiliki pasangan bekerja, ajukan sebagai penambah kemampuan membayar dengan menjumlahkan pendapatan pasangan berdua. Hitung angsuran perbulannya, apakah sudah dibawah 30-35% pendapatan. Jika sudah besar kemungkinan untuk dipenuhi.
4. Lengkapi syarat yang dibutuhkan
Beberapa dokumen yang menjadi syarat pengajuan bank adalah copy sertifikat, copy IMB, copy AJB, copy NPWP, copy data keluarga seperti KTP, kartu keluarga, surat kawin, sertakan dengan rekening tabungan tiga bulan terakhir. dan jangan lupa bukti pendapatan/slip gaji kita dan pasangan kita. Minta pendapat ke marketing bank jika masih ada yang belum terpenuhi. Seluruh syarat di atas wajib bahkan ada beberapa bank yang meminta dokumen tambahan lain melihat pekerjaan kita dan keadaan asset kita.
Nah, untuk NPWP bagi yang belum memiliki dapat diperoleh dengan mendaftarkan ke kantor pajak setempat. Memang kalau kita ingin memiliki asset jangan lupa pajaknya dan laporan tahunannya. Hem,…dendanya cukup besar bagi yang tidak patuh.
5. Anda tidak tercantum sebagai pengemplang
hutang.
Anda pernah memiliki angsuran di lembaga pembiyaan yang tidak terbayar? Kartu kredit anda menunggak? Atau memiliki kredit di bank lain dalam kondisi tidak sehat? Hem… bereskan dahulu seluruh tanggungan anda segera sebelum anda ajukan permohonan KPR. Informasi hal ini sudah sangat share kepada pihak perbankan, pembiayaan dan lain-lain. Mereka saling berbagi terhadap kualitas pembayaran tiap individu yang pernah memiliki kewajiban angsuran di institusinya. Setelah kita bereskan, lampirkan sebagai bukti kepada pihak bank dan jelaskan bahwa hal tersebut telah diselesaikan. Jika pihak bank yakin, proses kredit anda akan segera diproses.
6. Ambil berkasnya pindahkan ke bank lain.
Dunia tidak lalu runtuh karena penolakan. Berbersar hati itu lebih baik daripada emosional. Selama seluruh syarat dipenuhi dan kita ditolak. Pede aja kita ambil berkas dan ajukan ke bank lain. Di tengah persaingan perbankan seperti saat ini tentu tidak sulit bagi kita mencari pembiayaan.
Akhirnya selamat berburu
bunga KPR murah dan layanan terbaik dari bank kepercayaan anda. Ingat
berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Kalau tidak berusaha kapan
lagi kita akan punya rumah tinggal.
No comments:
Post a Comment