1. Keyakinan Pribadi.
Sebelum Anda memahami diri sendiri, sikap dan keyakinan yang berhubungan
dengan menjual, sulit bagi Anda menjual pada orang lain. Perasaan Anda dalam
melakukan penjualan, apakah Anda senang, antusias, bisa menikmati pekerjaan dan
profesi Agent Property ?. Keyakinan Anda terhadap produk dan servis yang
dijual. Kalau Anda butuh, Anda juga akan membeli produk / servis yang sama.
Prospek akan membeli Anda, perasaan dan keyakinan Anda. Sebelum membeli produk
/ servis Anda. Perasaan dan keyakinan Anda tercermin dari cara Anda membawa
diri, menampilkan diri. Cara mempresentasikan produk dan servis Anda. Penjualan adalah proses mentranfer perasaan dan keyakinan
Anda kepada Calon Pelangan (prospek).
2. Pikiran Prospek.
Menjual menjadi lebih mudah bila Anda mampu memahami kebutuhan, keinginan
dan harapan prospek. Kesiapan mental dan emosi prospek perlu Anda kenali. Bukan
sekedar menjelaskan produk dan servis Anda. Ciptakan suasana yang mendukung
sehingga timbul kebutuhan dan keinginan membeli. Susun pertanyaan dan
pernyataan yang mengarah pada terwujudnya atmosfer butuh dan ingin. Berikan
wawasan, sudut pandang yang tepat terhadap pemenuhan kebutuhannya. Tingkatkan
motivasinya membeli dengan memberi informasi yang meyakinkan.
3. Situasi Dan Kondisi Yang Mendukung.
Dalam kontak dengan prospek dan pelanggan, situasi dan kondisi sangat
mempengaruhi penjualan. Hubungan lewat telpon tidak dapat digunakan untuk
bicara mendetail, karena situasi prospek sulit diketahui. Telpon hanya untuk
mendapatkan appointment. Dalam pertemuan, situasi lebih terkontrol. Bersikap
rileks dan sesuaikan dengan situasi yang ada. Interupsi dari hand phone Anda
harus dihindari. Bila prospek sibuk dengan telponnya sebaiknya buat janji untuk
kesempatan yang lain.
Fokus Anda adalah prospek yang sedang mengikuti presentasi Anda. Perhatikan
tanda-tanda ketertarikan. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan,
sehingga Anda semakin mengontrol situasi. Dengarkan jawaban yang diberikan,
minta pendapatnya. Kurangi keterangan dan pembicaraan yang tidak perlu.
4. Berikan Alasan Membeli Dan Kurangi
Resiko.
Pada saat presentasi dan bertanya Anda mengubah cara pandang prospek.
Prospek melihat nilai dan timbul keinginan memiliki. Pernyataan dan pertanyaan
yang berimbang dan positif. Pelanggan merasa cukup adil. Keberatan terhadap
harga menunjukkan bahwa penerimaan dari pembeli terhadap nilai yang ditawarkan
belum cukup memadai dibanding uang yang dibayarkan. Hal lain yang mengurangi
minat adalah resiko. Alasan untuk membeli / memiliki menjadi melemah oleh
resiko. Ada sesuatu yang salah dari produk dan servis Anda. Mungkin pelanggan
tidak menyatakannya. Kami tidak tertarik, adalah ungkapan yang biasa dikatakan.
Sebagai seorang Agent Property Anda harus menghapus persepsi tentang resiko.
Ketika Anda berhasil menghilangkan resiko maka penjualan jadi mulus.
5. Peka Terhadap Peluang.
Kesempatan selalu muncul. Anda harus meraihnya dengan cepat. Pelanggan
tidak akan menyatakan “Saya siap untuk membeli”. Jangan tunggu, lihat tandanya.
Dari nada suara pelanggan. Bahasa tubuhnya, pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan. Isyarat pembelian, kadang sangat halus, pada kesempatan yang tak
terduga. Berhentilah berbicara. Dengarkan baik-baik keberatannya. Tidak semua
pertanyaannya membutuhkan jawaban. Dengarkan, kadang-kadang prospek menjawabnya
sendiri. Cuma untuk menenangkan diri, pikiran dan emosinya. Tangkaplah peluang
itu.
6. Tetap Percaya Diri.
Tanpa percaya diri, informasi dan presentasi Anda kehilangan kekuatan,
berkurang nilainya. Keduanya dapat timbul bila Anda tampil yakin. Pelanggan
bisa menangkap dengan jelas rasa percaya diri Anda. Bahkan pesan Anda tidak
tertanggap sebaik kekuatan dan nilai yang Anda tunjukkan. Keyakinan Anda,
produk dan servis Anda dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Pelanggan jadi
percaya juga.
7. Kemenangan Pelanggan, Kemenangan Anda
Juga.
Seringkali Agent Property memaksakan transaksi karena kebutuhannya.
Sebaiknya Anda mendorong pelanggan mendapatkan kemenangannya dengan memiliki
produk dan servis Anda. Pelanggan tidak suka membeli untuk kepentingan Anda
tapi membeli karena mau memiliki produk dan servis Anda.
Rahasianya Anda memahami
dan memiliki kepekaan terhadap hal-hal yang tidak kelihatan dalam proses
penjualan, tidak sulit. Hanya wajar dan adil dalam berpikir dan bertindak.
Jangan memaksakan kepentingan Anda saja, tapi kepentingan pelanggan Anda.
Perhatikan ungkapan :
Pelanggan tidak peduli terhadap apa yang Anda tahu.
Tapi pelanggan tahu seberapa besar Anda peduli.
No comments:
Post a Comment