Monday, August 26, 2019

Penyebab Appraisal Rumah KPR Rendah


Apakah Anda ingin membeli rumah?.  Anda pasti tahu bahwa hampir tidak mungkin memiliki sebuah rumah dengan cara pembelian kontan. Mungkin beberapa orang mampu melakukannya, tetapi pastinya mereka adalah orang-orang yang kaya raya. Akan tetapi sebagian besar dari Anda harus melalui produk KPR (kredit pemilikan rumah) yang disediakan oleh bank untuk bisa mendapatkan aset tersebut. Untuk itu Anda bisa menggunakan rumah Anda sendiri sebagai agunan dari KPR yang akan Anda gunakan.

Tentunya saat pengajuan KPR, Anda harus melalui proses appraisal/penilaian terlebih dulu. Proses ini biasanya dilakukan oleh pihak bank dengan menggunakan jasa dari pihak ketiga, yaitu agensi yang melakukan survey penilaian terhadap rumah yang akan dijadikan jaminan produk KPR. Semakin bagus appraisalnya, maka akan semakin tinggi pula dana yang akan Anda dapatkan. Prinsip dalam pengajuan KPR adalah, bank akan memberikan pinjaman sesuai dengan persentase nilai jaminan (agunan).

Pihak bank akan melakukan Appraisal atau penilaian agunan. Jika Anda sudah memiliki rumah atau asset lain, Anda dapat menggunakan asset tersebut untuk dijadikan agunan. Jika Anda baru akan membeli rumah pertama, maka rumah pertama tersebut yang akan dijadikan agunan. Pihak Bank akan melakukan penilaian (appraisal): Berapa sih harga rumah tersebut?

Contoh :

Pak Bambang ingin membeli rumah seharga Rp 1.300.000.000.

Bank menilai harga rumah yang dibeli Pak Bambang adalah Rp 1.000.000.000. Kebetulan bank yang ditunjuk Pak Bambang, hanya mau memberikan pinjaman sebesar 70% dari harga appraisal. Itu artinya pinjaman maksimum yang didapat Pak Bambang adalah 70% x Rp 1.000.000.000 = Rp.700.000.000. Maka Pak Bambang harus menyiapkan uang untuk dp rumah Rp. 600.000.000,- Belum lagi uang untuk pajak serta biaya notaris.

Hal Apa Saja Yang Mempengaruhi Appraisal Rumah KPR

Jadi Anda sudah mengerti, seberapa pentingnya peran appraisal dalam menentukan pinjaman rumah KPR. Nah kira-kira faktor apa saja yang mempengaruhi appraisal rumah KPR?. Dengan kata lain, semakin tinggi dana kredit yang Anda dapatkan, maka akan semakin bagus pula bentuk investasi (tanah/rumah) yang bisa Anda beli. Perlu diketahui bahwa ada beberapa hal yang bisa menurunkan nilai rumah Anda sebagai aset jaminan pengajuan KPR. Berikut telah kami rangkum beberapa hal yang bisa menjatuhkan nilai appraisal rumah Anda :

  • Lokasi, Lokasi dan Lokasi (+Aksesnya)


Anda pasti tahu, salah satu pertimbangan saat mencari rumah adalah lokasi, lokasi dan lokasi. Rumah atau properti yang terletak dalam lokasi yang strategis, mudah diakses (dekat jalan tol), tentu saja memiliki harga appraisal yang lebih tinggi. Akses Menuju Rumah seperti  Jalan Sempit Mengurangi Nilai Appraisal.  Akses yang sangat terbatas atau kecilnya jalan untuk mencapai rumah Anda akan membuat nilai dari rumah tersebut turun. Karena pihak bank akan memberikan penilaian berdasarkan nilai jual kembali, dengan demikian mereka juga akan mempertimbangkan apakah rumah tersebut sepadan dengan harga yang tinggi berdasarkan akses menuju rumah tersebut.

Lokasi 

  • Kondisi Rumah


Pihak appraisal bank, sering kali melakukan pengecekan kondisi rumah. Mereka akan menilai dari kondisi fisik rumah, seperti cat, genting, kanopi, pagar dan lainnya. Lakukanlah pembersihan berkala serta renovasi dengan tindakan paling kurang mengecat rumahnya. Biasanya rumah yang sudah direnovasi, memiliki nilai appraisal yang lebih tinggi.

Rumah Yang Tidak Terawat

  • Daerah Rawan Bencana atau Tidak


Dalam melakukan appraisal, bank akan mengecek apakah rumah yang Anda beli, berada di daerah rawan bencana atau tidak. Contoh apakah rumah Anda terletak di kawasan rawan banjir? Rawan longsor? Tentu saja rumah yang terletak di daerah rawan bencana, harga appraisal-nya akan lebih rendah. Apabila rumah Anda berada di dataran rendah atau merupakan daerah langganan banjir, maka kami sarankan bagi Anda untuk segera menanggulanginya. Rumah yang terletak di daerah yang intensitas banjirnya tinggi tidak akan bisa bertahan lama dan juga akan membuat Anda mengeluarkan uang lebih banyak untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat digenang banjir. Tentu pihak bank tidak menginginkan jaminan yang rentan dengan kerusakan.

  • Jarak Rumah dari TPS (Tempat Pembuangan Sampah)


Apakah rumah Anda terletak dekat dengan TPS (tempat pembuangan sampah)? Bank akan memberikan nilai appraisal rumah yang lebih rendah, jika rumah Anda terletak dekat dengan TPS. Jadi cari rumah, jangan yang dekat dengan TPS ya. TPS (tempat pembuangan sampah) yang berjarak kurang dari satu kilometer dari rumah Anda akan membuat nilai aset berkurang. Rumah di daerah yang berdekatan dengan pembuangan akhir sampah akan menjadikan daerah tersebut berbau tak sedap. Satu kilometer pun juga bukanlah jarak yang aman karena bau tersebut bisa saja dibawa angin dan membuat bau busuk bertahan berhari-hari. Hal tersebut akan berdampak pada sedikitnya orang yang menginginkan rumah tersebut dan oleh sebab itu harga jualnya pun bisa menurun drastis.

  •  Rumah Terletak di Kawasan Pinggir Pantai atau Sungai


Rumah tepi pantai adalah rumah idaman bagi banyak orang. Ternyata pihak bank tidak terlalu menyukai rumah di kawasan pinggir pantai, karena ancaman erosi, tsunami dan banjir. Rumah yang berada di kawasan pinggir pantai, akan mendapat nilai appraisal yang lebih rendah. Rumah yang letaknya langsung di depan pantai memang indah. Namun hal tersebut juga memiliki resiko yaitu tanah yang berada dekat dengan pantai menjadi rawan erosi. Air laut adalah salah satu penyebab kuat tanah mengalami erosi.Pihak bank juga akan memperkirakan berapa lama sebuah rumah dapat bertahan, oleh karena itu rumah yang letaknya dekat dengan pantai biasanya akan sulit untuk disetujui oleh bank.

Rumah di Pinggiran Sungai Daerah yang berjarak 15 meter dari sungai atau berada di pinggiran sungai adalah daerah yang harus steril dari bangunan. Alasannya bermacam-macam, mulai dari mengurangi volume ruang saluran sungai tersebut, sampai dengan perilaku buruk manusia yang tinggal di sekitar sungai (misalnya buang sampah ke sungai). Fakta ini berlaku berdasarkan peraturan mengenai pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) yang memang tidak boleh diisi bangunan.

  • Termasuk dalam Rencana Tata Ruang Kota

Sebelum membeli rumah, biasanya investor properti akan mengecek rencana pengembangan tata ruang kota. Rumah-rumah atau properti yang terletak dalam rencana tata ruang kota, memiliki potensi kenaikan harga. Tentu saja pihak appraisal bank, akan memberikan nilai lebih tinggi jika rumah Anda terletak dalam rencana tata ruang kota. Dalam rencana tata kota, keberadaan rumah di daerah yang tidak untuk perumahan, kemungkinan besar telah melanggar hukum. Rencana tata kota, baik yang 5 tahun maupun 25 tahun mengalami pengesahan lewat undang-undang. Apabila ada pelanggaran terhadap rencana tata kota tersebut, yaitu keberadaan properti yang tidak seharusnya, maka pemilik properti tersebut sangat mungkin mendapat tuntutan akibat melanggar undang-undang, atau bisa juga digusur pemerintah sesuai dengan peruntukannya.

Cek Tawaran KPR dan Persyaratannya



Alasan di atas, tentu memberikan informasi bagaimana cara meningkatkan nilai appraisal rumah KPR Anda. Selain nilai appraisal, Anda juga perlu memilih penawaran-penawaran program KPR yang ada. Pastikan Anda sudah mengetahui hal-hal yang dibutuhkan, agar pengajuan KPR Anda segera disetujui bank.

Anda Bingung Cari Produk KPR Terbaik? Cermati punya solusinya!

Sumber :


No comments:

Post a Comment