Bisnis properti selain sebagai sebuah bisnis yang menggiurkan
juga adalah sarana investasi yang menjanjikan. Namun, menjual sebuah properti
tidaklah mudah walaupun kita tahu properti merupakan salah satu aset yang tidak
pernah turun nilainya. Investasi properti merupakan salah satu investasi yang
tidak mudah untuk dicairkan. Karena itu, banyak penjual properti yang berharap
agar propertinya dapat cepat terjual menggunakan jasa pihak ketiga. Jasa pihak
ketiga sebagai tenaga penjual pun banyak bermunculan dari yang sifatnya
personal ataupun terorgansir dalam sebuah badan hukum CV ataupun Perseroaan Terbatas
(PT).
Broker cukup dipercaya karena mereka sangat memahami pasar
secara lebih luas serta siap terjun langsung ke lokasi. Mencari agen yang
profesional dan andal dalam memasarkan properti bukan perkara sulit. Lewat
kanal Cari Agen Rumah.com, misalnya. Di sana Anda dapat menjumpai agen
spesialis apartemen, bangunan komersial, berdasarkan area atau khusus yang
berbahasa Inggris maupun Mandarin.
Sedikit panduan dalam memilih, ciri-ciri broker terpercaya
meliputi ;
- Mengetahui harga dan tren properti yang dijual di daerah yang diinginkan konsumen, baik kelemahan, maupun kelebihan berinvestasi di sana.
- Mampu mengarahkan konsumen memilih rumah dan tanah sesuai kemampuan dan kebutuhan.
- Bertindak sebagai penasehat dalam jual-beli tanah dan bangunan, bukan sebagai perantara.
Tetapi, jangan salah mengira bahwa menyerahkan semua properti
Anda kepada sebuah agen properti atau pihak ketiga penjual merupakan sebuah
solusi. Ada hal-hal yang harus dihindari agar dapat terhindar dari hal-hal yang
merugikan. Hal yang perlu diingat adalah memang dalam hal ini tenaga penjual
terkadang dibutuhkan untuk mempercepat penjualan properti, baik itu rumah,
apatemen, ataupun tanah yang Anda miliki. Dengan penanganan seorang atau sebuah
agen yang tidak profesional, akan banyak kerugian yang Anda derita.
Karena itu, hindarilah beberapa ciri-ciri agen properti
berikut supaya tidak merugikan Anda nantinya. Lalu seperti apa tanda agen properti yang
bermasalah?
1. Menawarkan Properti dengan Sikap Memaksa
Agen properti akan membantu dalam melakukan penjualan
sekaligus membantu untuk menemukan properti yang cocok untuk kita. Akan tetapi,
seorang agen yang baik bukanlah seorang yang dengan sengaja memberikan tekanan
kepada Anda bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Seperti yang diketahui, agen
properti hidup dari komisi penjualan. Semakin cepat ia melakukan penutupan
transaksi, semakin cepat pula ia akan mendapatkan uang. Karena itu, hindari
agen yang dapat membuat Anda tidak nyaman untuk membeli atau menjual properti.
2. Mengatur Harga Jual secara Sepihak
Hal yang juga perlu dihindari adalah agen properti yang
mengatur Anda dalam penentuan harga. Agen properti yang baik tidaklah mengatur
dan menentukan secara sepihak, tetapi mengarahkan dan memberikan data-data agar
Anda mendapatkan harga yang sesuai dengan pasar bukan malah memberikan harga
dan mendikte untuk menentukan properti milik Anda dengan harga yang
diinginkannya. Bisa jadi agen propeti tersebut telah mempunyai calon pembeli
dengan kemampuan finansial yang ia sarankan. Dengan begitu, tidak menutup
kemungkinan ia akan memberikan harga murah bagi calon pembeli properti Anda.
Sementara Anda akan banyak mengalami kerugian karena harga yang didapatkan
tidak sesuai dengan harga pasar saat itu.
3. Memberi Iming-Iming akan Membeli Rumah
Apabila Tidak Terjual Salah satu trik yang dilakukan beberapa
agen properti adalah memberikan janji kepada Anda untuk membeli properti
apabila dalam jangka waktu lama, properti tersebut tidak terjual. Hal ini jelas
sekali merupakan jebakan agar Anda mau terikat dengan kontrak yang panjang
untuk penjualan properti. Hindari hal ini dan wasapadalah dengan iming-iming
tersebut.
4. Sudah Terkenal sebagai Agen Properti
Seperti diketahui, ada beberapa agen properti yang sudah
terkenal di tempat kita tinggal. Untuk poin yang satu ini, Anda harus lebih
berhati-hati. Sebab semakin terkenal agen properti tersebut, semakin besar
kemungkinan ia akan menangani banyak klien sehingga tidak akan fokus menangani
properti milik Anda. Ada juga kemungkinan, ia akan mengalihkan beberapa
tugasnya kepada rekannya yang lain atau asisten dari nama atau orang yang
ditunjuk.
5. Lupakan dan Tidak Usah Hiraukan Janji-Janji Agen Properti
Melupakan semua janji atau harapan yang akan diberikan semua
agen penjual properti. Cobalah untuk menganalisis dan melakukan riset kecil
beberapa penjual agen properti. Hal ini perlu dilakukan agar Anda benar-benar
mendapatkan agen yang dapat membantu dalam menjual properti serta terbebas dari
kontrak kerja sama yang mengikat dan merugikan Anda. Menjadi Penjual Cerdas
Untuk menjual aset properti memang bukan hal yang mudah, akan tetapi menjadi
penjual yang cerdas bukanlah hal yang sulit. Kita bisa menggunakan beberapa
cara untuk menjual properti selain menggunkan agen properti. Dengan begitu,
kita dapat mempunyai nilai tawar terhadap agen properti.
6. Tawaran Menjebak
Tawaran Pembeli dari Agen Properti Hal ini banyak dilakukan
agen properti agar mendapatkan mitra untuk menjadi kliennya. Mereka biasanya
akan menghubungi Anda dan mencoba untuk memberikan informasi bahwa ada calon
pembeli properti Anda. Trik ini akan dilakukan agar kita merasa senang dan mau
bertemu dengan mereka untuk selanjutnya melakukan kontrak kerja sama dan
terikat oleh perjanjian pembagian hasil dari jual beli sebuah properti.
Beberapa agen properti memberikan peraturan yang dapat mengikat Anda untuk
melakukan jual beli secara bebas di luar agen properti tersebut. Misalnya,
dalam jangka waktu tertentu, Anda harus memasang banner pada properti dengan
kontak penghubung dari agen properti tersebut. Tentu saja hal ini dapat merugikan
Anda. Sebab secara tidak langsung, ia akan memanipulasi semua kontak yang akan
menjadi calon pembeli Anda.
7. Kurang Komunikasi
Jika Anda belum pernah mendapat panggilan telepon atau pesan
teks dari broker pilihan selama beberapa minggu, itu saatnya Anda harus mencari
yang baru. Jadi, kendati ia belum menemukan rumah yang cocok untuk Anda atau
pembeli yang tertarik dengan properti Anda, seorang agen properti harus tetap
up to date dengan apa saja yang telah ia kerjakan atas nama Anda. Menurut Jean
Gordon dari Estate Agent Stars, minimnya komunikasi dari agen menjadi salah
satu faktor frustasi terbesar bagi sebagian pengguna jasa mereka. Bahkan
informasi ringan yang seringkali dianggap tidak penting bagi agen yang kawakan
di bidangnya, bisa menjadi informasi yang sangat penting bagi klien yang baru
mengetahui dunia real estate.
8. Kurangnya Kepemimpinan
Dilansir dari investopedia.com, ciri agen yang bermasalah
selanjutnya adalah tidak memberi dukungan sekaligus saran atas keputusan Anda. Terlebih
ketika berdiskusi soal harga, si agen berani menawarkan diskon atas harga jual
rumah Anda. Hal ini perlu diwaspadai, karena siapa tahu potongan harga ini
ditujukan untuk keuntungan pribadinya. Agen seharusnya membuat Anda menjadi
ahli, sehingga Anda harus pintar dalam memilah agen yang mampu memimpin dan
memberikan saran yang baik. Broker profesional semestinya bertindak atas nama
klien dan harus mengambil keputusan juga atas nama klien.
9. Kurang Aktif
Seorang agen andal akan memanfaatkan segala sumber yang
tersedia untuk memasarkan listingnya. Apalagi di jaman yang serba canggih,
mengenal dan menguasai jenis-jenis gadget, mulai dari ponsel pintar, tablet PC,
hingga laptop adalah hal wajib. “Sebagai broker, kemampuan untuk memotret juga
harus terus dikembangkan. Karena sedikit banyak, foto turut memengaruhi minat
konsumen,” ujar pemilik Bisnis Properti Sinergi sekaligus Broker, Ahmad
Abusali. Sementara itu, Raymond Gunawan selaku Direktur Marketing ERA Graha
berpendapat, di era serba online para broker seharusnya lebih aktif dalam
memaksimalkan keberadaan portal online khusus jual beli properti yang saat ini
marak hadir di Indonesia. Nah, jika agen pilihan Anda kurang aktif dalam
memasarkan properti lewat berbagai sarana yang sudah praktis, coba pikirkan
lagi untuk tetap mempertahankannya.
10. Terlalu Menekan
Hati-hati apabila agen terlalu memaksa kehendaknya agar Anda
membeli satu unit rumah atau apartemen. Pekerjaan agen adalah mengutamakan
kebutuhan dan keinginan konsumen, dan memastikan Anda senang terhadap transaksi
properti yang diambil.
11. Berhenti Follow-Up
Pascatransaksi jual beli selesai dilakukan, banyak agen
properti yang berpikir bahwa hubungan Anda dengannya sudah berakhir. Padahal,
seorang agen profesional seharusnya tetap melakukan hubungan baik meski ia
tidak lagi menjadi partner Anda.
Nah, itulah beberapa ciri-ciri agen properti yang bermasalah.
Semoga bisa dipahami....
",
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/02/060000226/ciri-ciri-agen-properti-nakal-yang-perlu-diwaspadai?page=all.
No comments:
Post a Comment