Apakah Anda ingin membeli rumah?.
Anda pasti tahu bahwa hampir tidak
mungkin memiliki sebuah rumah dengan cara pembelian kontan. Mungkin beberapa
orang mampu melakukannya, tetapi pastinya mereka adalah orang-orang yang kaya
raya. Akan tetapi sebagian besar dari Anda harus melalui produk KPR (kredit
pemilikan rumah) yang disediakan oleh bank untuk bisa mendapatkan aset
tersebut. Untuk itu Anda bisa menggunakan rumah Anda sendiri sebagai agunan
dari KPR yang akan Anda gunakan.
Tentunya saat pengajuan KPR, Anda
harus melalui proses appraisal/penilaian terlebih dulu.
Proses ini biasanya dilakukan oleh pihak bank dengan menggunakan jasa dari
pihak ketiga, yaitu agensi yang melakukan survey penilaian terhadap rumah yang
akan dijadikan jaminan produk KPR. Semakin bagus appraisalnya, maka akan
semakin tinggi pula dana yang akan Anda dapatkan. Prinsip dalam pengajuan KPR
adalah, bank akan memberikan pinjaman sesuai dengan persentase nilai jaminan
(agunan).
Pihak bank akan melakukan
Appraisal atau penilaian agunan. Jika Anda sudah memiliki rumah atau asset
lain, Anda dapat menggunakan asset tersebut untuk dijadikan agunan. Jika Anda
baru akan membeli rumah pertama, maka rumah pertama tersebut yang akan
dijadikan agunan. Pihak Bank akan melakukan penilaian (appraisal): Berapa sih
harga rumah tersebut?
Contoh :
Pak Bambang ingin membeli rumah
seharga Rp 1.300.000.000.
Bank menilai harga rumah yang
dibeli Pak Bambang adalah Rp 1.000.000.000. Kebetulan bank yang ditunjuk Pak Bambang,
hanya mau memberikan pinjaman sebesar 70% dari harga appraisal. Itu artinya
pinjaman maksimum yang didapat Pak Bambang adalah 70% x Rp 1.000.000.000 =
Rp.700.000.000. Maka Pak Bambang harus menyiapkan uang untuk dp rumah Rp.
600.000.000,- Belum lagi uang untuk pajak serta biaya notaris.
Hal Apa Saja Yang Mempengaruhi
Appraisal Rumah KPR
Jadi Anda sudah mengerti,
seberapa pentingnya peran appraisal dalam menentukan pinjaman rumah KPR. Nah
kira-kira faktor apa saja yang mempengaruhi appraisal rumah KPR?. Dengan kata
lain, semakin tinggi dana kredit yang Anda dapatkan, maka akan semakin bagus
pula bentuk investasi (tanah/rumah) yang bisa Anda beli. Perlu diketahui bahwa
ada beberapa hal yang bisa menurunkan nilai rumah Anda sebagai aset jaminan
pengajuan KPR. Berikut telah kami rangkum beberapa hal yang bisa menjatuhkan
nilai appraisal rumah Anda :
- Lokasi, Lokasi dan Lokasi (+Aksesnya)
Anda pasti tahu, salah satu
pertimbangan saat mencari rumah adalah lokasi, lokasi dan lokasi. Rumah atau
properti yang terletak dalam lokasi yang strategis, mudah diakses (dekat jalan
tol), tentu saja memiliki harga appraisal yang lebih tinggi. Akses Menuju Rumah
seperti Jalan Sempit Mengurangi Nilai
Appraisal. Akses yang sangat terbatas
atau kecilnya jalan untuk mencapai rumah Anda akan membuat nilai dari rumah
tersebut turun. Karena pihak bank akan memberikan penilaian berdasarkan nilai
jual kembali, dengan demikian mereka juga akan mempertimbangkan apakah rumah
tersebut sepadan dengan harga yang tinggi berdasarkan akses menuju rumah
tersebut.
Lokasi |
- Kondisi Rumah
Pihak appraisal bank, sering kali
melakukan pengecekan kondisi rumah. Mereka akan menilai dari kondisi fisik
rumah, seperti cat, genting, kanopi, pagar dan lainnya. Lakukanlah pembersihan
berkala serta renovasi dengan tindakan paling kurang mengecat rumahnya.
Biasanya rumah yang sudah direnovasi, memiliki nilai appraisal yang lebih
tinggi.
Rumah Yang Tidak Terawat |
- Daerah Rawan Bencana atau Tidak
Dalam melakukan appraisal, bank
akan mengecek apakah rumah yang Anda beli, berada di daerah rawan bencana atau
tidak. Contoh apakah rumah Anda terletak di kawasan rawan banjir? Rawan
longsor? Tentu saja rumah yang terletak di daerah rawan bencana, harga
appraisal-nya akan lebih rendah. Apabila rumah Anda berada di dataran rendah
atau merupakan daerah langganan banjir, maka kami sarankan bagi Anda untuk
segera menanggulanginya. Rumah yang terletak di daerah yang intensitas
banjirnya tinggi tidak akan bisa bertahan lama dan juga akan membuat Anda
mengeluarkan uang lebih banyak untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat
digenang banjir. Tentu pihak bank tidak menginginkan jaminan yang rentan dengan
kerusakan.
- Jarak Rumah dari TPS (Tempat Pembuangan Sampah)
Apakah rumah Anda terletak dekat
dengan TPS (tempat pembuangan sampah)? Bank akan memberikan nilai appraisal rumah
yang lebih rendah, jika rumah Anda terletak dekat dengan TPS. Jadi cari rumah,
jangan yang dekat dengan TPS ya. TPS (tempat pembuangan sampah) yang berjarak
kurang dari satu kilometer dari rumah Anda akan membuat nilai aset berkurang.
Rumah di daerah yang berdekatan dengan pembuangan akhir sampah akan menjadikan
daerah tersebut berbau tak sedap. Satu kilometer pun juga bukanlah jarak yang
aman karena bau tersebut bisa saja dibawa angin dan membuat bau busuk bertahan
berhari-hari. Hal tersebut akan berdampak pada sedikitnya orang yang
menginginkan rumah tersebut dan oleh sebab itu harga jualnya pun bisa menurun
drastis.
- Rumah Terletak di Kawasan Pinggir Pantai atau Sungai
Rumah tepi pantai adalah rumah
idaman bagi banyak orang. Ternyata pihak bank tidak terlalu menyukai rumah di
kawasan pinggir pantai, karena ancaman erosi, tsunami dan banjir. Rumah yang
berada di kawasan pinggir pantai, akan mendapat nilai appraisal yang lebih
rendah. Rumah yang letaknya langsung di depan pantai memang indah. Namun hal tersebut
juga memiliki resiko yaitu tanah yang berada dekat dengan pantai menjadi rawan
erosi. Air laut adalah salah satu penyebab kuat tanah mengalami erosi.Pihak
bank juga akan memperkirakan berapa lama sebuah rumah dapat bertahan, oleh
karena itu rumah yang letaknya dekat dengan pantai biasanya akan sulit untuk
disetujui oleh bank.
Rumah di Pinggiran Sungai Daerah
yang berjarak 15 meter dari sungai atau berada di pinggiran sungai adalah
daerah yang harus steril dari bangunan. Alasannya bermacam-macam, mulai dari
mengurangi volume ruang saluran sungai tersebut, sampai dengan perilaku buruk
manusia yang tinggal di sekitar sungai (misalnya buang sampah ke sungai). Fakta
ini berlaku berdasarkan peraturan mengenai pengelolaan daerah aliran sungai
(DAS) yang memang tidak boleh diisi bangunan.
- Termasuk dalam Rencana Tata Ruang Kota
Sebelum membeli rumah, biasanya
investor properti akan mengecek rencana pengembangan tata ruang kota.
Rumah-rumah atau properti yang terletak dalam rencana tata ruang kota, memiliki
potensi kenaikan harga. Tentu saja pihak appraisal bank, akan memberikan nilai
lebih tinggi jika rumah Anda terletak dalam rencana tata ruang kota. Dalam
rencana tata kota, keberadaan rumah di daerah yang tidak untuk perumahan,
kemungkinan besar telah melanggar hukum. Rencana tata kota, baik yang 5 tahun
maupun 25 tahun mengalami pengesahan lewat undang-undang. Apabila ada
pelanggaran terhadap rencana tata kota tersebut, yaitu keberadaan properti yang
tidak seharusnya, maka pemilik properti tersebut sangat mungkin mendapat
tuntutan akibat melanggar undang-undang, atau bisa juga digusur pemerintah
sesuai dengan peruntukannya.
Cek Tawaran KPR dan Persyaratannya
Alasan di atas, tentu memberikan
informasi bagaimana cara meningkatkan nilai appraisal
rumah KPR Anda. Selain nilai appraisal,
Anda juga perlu memilih penawaran-penawaran program KPR yang ada. Pastikan Anda
sudah mengetahui hal-hal yang dibutuhkan, agar pengajuan KPR Anda segera
disetujui bank.
Anda Bingung Cari Produk KPR Terbaik? Cermati punya solusinya!
Sumber :
No comments:
Post a Comment