Sunday, September 1, 2019

Tanda-Tanda Agen Properti Bermasalah


Bisnis properti selain sebagai sebuah bisnis yang menggiurkan juga adalah sarana investasi yang menjanjikan. Namun, menjual sebuah properti tidaklah mudah walaupun kita tahu properti merupakan salah satu aset yang tidak pernah turun nilainya. Investasi properti merupakan salah satu investasi yang tidak mudah untuk dicairkan. Karena itu, banyak penjual properti yang berharap agar propertinya dapat cepat terjual menggunakan jasa pihak ketiga. Jasa pihak ketiga sebagai tenaga penjual pun banyak bermunculan dari yang sifatnya personal ataupun terorgansir dalam sebuah badan hukum CV ataupun Perseroaan Terbatas (PT).

Broker cukup dipercaya karena mereka sangat memahami pasar secara lebih luas serta siap terjun langsung ke lokasi. Mencari agen yang profesional dan andal dalam memasarkan properti bukan perkara sulit. Lewat kanal Cari Agen Rumah.com, misalnya. Di sana Anda dapat menjumpai agen spesialis apartemen, bangunan komersial, berdasarkan area atau khusus yang berbahasa Inggris maupun Mandarin.
Sedikit panduan dalam memilih, ciri-ciri broker terpercaya meliputi ;

  1. Mengetahui harga dan tren properti yang dijual di daerah yang diinginkan konsumen, baik kelemahan, maupun kelebihan berinvestasi di sana.
  2. Mampu mengarahkan konsumen memilih rumah dan tanah sesuai kemampuan dan kebutuhan.
  3. Bertindak sebagai penasehat dalam jual-beli tanah dan bangunan, bukan sebagai perantara.

Tetapi, jangan salah mengira bahwa menyerahkan semua properti Anda kepada sebuah agen properti atau pihak ketiga penjual merupakan sebuah solusi. Ada hal-hal yang harus dihindari agar dapat terhindar dari hal-hal yang merugikan. Hal yang perlu diingat adalah memang dalam hal ini tenaga penjual terkadang dibutuhkan untuk mempercepat penjualan properti, baik itu rumah, apatemen, ataupun tanah yang Anda miliki. Dengan penanganan seorang atau sebuah agen yang tidak profesional, akan banyak kerugian yang Anda derita.



Karena itu, hindarilah beberapa ciri-ciri agen properti berikut supaya tidak merugikan Anda nantinya.  Lalu seperti apa tanda agen properti yang bermasalah?

1. Menawarkan Properti dengan Sikap Memaksa

Agen properti akan membantu dalam melakukan penjualan sekaligus membantu untuk menemukan properti yang cocok untuk kita. Akan tetapi, seorang agen yang baik bukanlah seorang yang dengan sengaja memberikan tekanan kepada Anda bahwa pilihannya adalah yang terbaik. Seperti yang diketahui, agen properti hidup dari komisi penjualan. Semakin cepat ia melakukan penutupan transaksi, semakin cepat pula ia akan mendapatkan uang. Karena itu, hindari agen yang dapat membuat Anda tidak nyaman untuk membeli atau menjual properti.

2. Mengatur Harga Jual secara Sepihak

Hal yang juga perlu dihindari adalah agen properti yang mengatur Anda dalam penentuan harga. Agen properti yang baik tidaklah mengatur dan menentukan secara sepihak, tetapi mengarahkan dan memberikan data-data agar Anda mendapatkan harga yang sesuai dengan pasar bukan malah memberikan harga dan mendikte untuk menentukan properti milik Anda dengan harga yang diinginkannya. Bisa jadi agen propeti tersebut telah mempunyai calon pembeli dengan kemampuan finansial yang ia sarankan. Dengan begitu, tidak menutup kemungkinan ia akan memberikan harga murah bagi calon pembeli properti Anda. Sementara Anda akan banyak mengalami kerugian karena harga yang didapatkan tidak sesuai dengan harga pasar saat itu.

3. Memberi Iming-Iming akan Membeli Rumah

Apabila Tidak Terjual Salah satu trik yang dilakukan beberapa agen properti adalah memberikan janji kepada Anda untuk membeli properti apabila dalam jangka waktu lama, properti tersebut tidak terjual. Hal ini jelas sekali merupakan jebakan agar Anda mau terikat dengan kontrak yang panjang untuk penjualan properti. Hindari hal ini dan wasapadalah dengan iming-iming tersebut.

4. Sudah Terkenal sebagai Agen Properti

Seperti diketahui, ada beberapa agen properti yang sudah terkenal di tempat kita tinggal. Untuk poin yang satu ini, Anda harus lebih berhati-hati. Sebab semakin terkenal agen properti tersebut, semakin besar kemungkinan ia akan menangani banyak klien sehingga tidak akan fokus menangani properti milik Anda. Ada juga kemungkinan, ia akan mengalihkan beberapa tugasnya kepada rekannya yang lain atau asisten dari nama atau orang yang ditunjuk.

5. Lupakan dan Tidak Usah Hiraukan Janji-Janji Agen Properti

Melupakan semua janji atau harapan yang akan diberikan semua agen penjual properti. Cobalah untuk menganalisis dan melakukan riset kecil beberapa penjual agen properti. Hal ini perlu dilakukan agar Anda benar-benar mendapatkan agen yang dapat membantu dalam menjual properti serta terbebas dari kontrak kerja sama yang mengikat dan merugikan Anda. Menjadi Penjual Cerdas Untuk menjual aset properti memang bukan hal yang mudah, akan tetapi menjadi penjual yang cerdas bukanlah hal yang sulit. Kita bisa menggunakan beberapa cara untuk menjual properti selain menggunkan agen properti. Dengan begitu, kita dapat mempunyai nilai tawar terhadap agen properti.

6. Tawaran Menjebak

Tawaran Pembeli dari Agen Properti Hal ini banyak dilakukan agen properti agar mendapatkan mitra untuk menjadi kliennya. Mereka biasanya akan menghubungi Anda dan mencoba untuk memberikan informasi bahwa ada calon pembeli properti Anda. Trik ini akan dilakukan agar kita merasa senang dan mau bertemu dengan mereka untuk selanjutnya melakukan kontrak kerja sama dan terikat oleh perjanjian pembagian hasil dari jual beli sebuah properti. Beberapa agen properti memberikan peraturan yang dapat mengikat Anda untuk melakukan jual beli secara bebas di luar agen properti tersebut. Misalnya, dalam jangka waktu tertentu, Anda harus memasang banner pada properti dengan kontak penghubung dari agen properti tersebut. Tentu saja hal ini dapat merugikan Anda. Sebab secara tidak langsung, ia akan memanipulasi semua kontak yang akan menjadi calon pembeli Anda.

7. Kurang Komunikasi

Jika Anda belum pernah mendapat panggilan telepon atau pesan teks dari broker pilihan selama beberapa minggu, itu saatnya Anda harus mencari yang baru. Jadi, kendati ia belum menemukan rumah yang cocok untuk Anda atau pembeli yang tertarik dengan properti Anda, seorang agen properti harus tetap up to date dengan apa saja yang telah ia kerjakan atas nama Anda. Menurut Jean Gordon dari Estate Agent Stars, minimnya komunikasi dari agen menjadi salah satu faktor frustasi terbesar bagi sebagian pengguna jasa mereka. Bahkan informasi ringan yang seringkali dianggap tidak penting bagi agen yang kawakan di bidangnya, bisa menjadi informasi yang sangat penting bagi klien yang baru mengetahui dunia real estate.

8. Kurangnya Kepemimpinan

Dilansir dari investopedia.com, ciri agen yang bermasalah selanjutnya adalah tidak memberi dukungan sekaligus saran atas keputusan Anda. Terlebih ketika berdiskusi soal harga, si agen berani menawarkan diskon atas harga jual rumah Anda. Hal ini perlu diwaspadai, karena siapa tahu potongan harga ini ditujukan untuk keuntungan pribadinya. Agen seharusnya membuat Anda menjadi ahli, sehingga Anda harus pintar dalam memilah agen yang mampu memimpin dan memberikan saran yang baik. Broker profesional semestinya bertindak atas nama klien dan harus mengambil keputusan juga atas nama klien.

9. Kurang Aktif

Seorang agen andal akan memanfaatkan segala sumber yang tersedia untuk memasarkan listingnya. Apalagi di jaman yang serba canggih, mengenal dan menguasai jenis-jenis gadget, mulai dari ponsel pintar, tablet PC, hingga laptop adalah hal wajib. “Sebagai broker, kemampuan untuk memotret juga harus terus dikembangkan. Karena sedikit banyak, foto turut memengaruhi minat konsumen,” ujar pemilik Bisnis Properti Sinergi sekaligus Broker, Ahmad Abusali. Sementara itu, Raymond Gunawan selaku Direktur Marketing ERA Graha berpendapat, di era serba online para broker seharusnya lebih aktif dalam memaksimalkan keberadaan portal online khusus jual beli properti yang saat ini marak hadir di Indonesia. Nah, jika agen pilihan Anda kurang aktif dalam memasarkan properti lewat berbagai sarana yang sudah praktis, coba pikirkan lagi untuk tetap mempertahankannya.

10. Terlalu Menekan

Hati-hati apabila agen terlalu memaksa kehendaknya agar Anda membeli satu unit rumah atau apartemen. Pekerjaan agen adalah mengutamakan kebutuhan dan keinginan konsumen, dan memastikan Anda senang terhadap transaksi properti yang diambil.

11. Berhenti Follow-Up

Pascatransaksi jual beli selesai dilakukan, banyak agen properti yang berpikir bahwa hubungan Anda dengannya sudah berakhir. Padahal, seorang agen profesional seharusnya tetap melakukan hubungan baik meski ia tidak lagi menjadi partner Anda.



Nah, itulah beberapa ciri-ciri agen properti yang bermasalah. Semoga bisa dipahami....

Sumber :
", https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/02/060000226/ciri-ciri-agen-properti-nakal-yang-perlu-diwaspadai?page=all.


No comments:

Post a Comment